Berat Badan Anak Stagnan? Ini 5 Kemungkinan Penyebab yang Jarang Disadari Orang Tua

Juli 18, 2025

berat badan anak stagnan

Smart Parents, pernahkah merasa bingung karena berat badan si kecil tidak bertambah, padahal rasanya sudah makan banyak? Berat badan yang stagnan bisa menjadi tanda bahwa tumbuh kembang anak tidak berjalan optimal. Dan sering kali, penyebabnya bukan hanya soal porsi makan, tapi banyak faktor tersembunyi yang jarang disadari.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 penyebab umum berat badan anak stagnan dan apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasinya sejak dini.

1. Anak Sering Mengalami Infeksi Ringan

Meskipun terlihat tidak serius, infeksi ringan seperti batuk pilek, demam, atau diare berulang dapat mengganggu pertambahan berat badan anak. Saat tubuh melawan infeksi, energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh malah digunakan untuk menyembuhkan diri.

Solusi:

  • Perkuat daya tahan tubuh dengan imunisasi lengkap.
  • Pastikan anak tidur cukup dan berkualitas.
  • Berikan makanan kaya nutrisi untuk mendukung sistem imun.

2. Pola Makan Tidak Konsisten atau Kurang Kalori

Anak yang terlihat makan banyak belum tentu mendapatkan cukup kalori. Bisa jadi yang dimakan hanya camilan ringan atau makanan yang kurang padat gizi. Selain itu, jadwal makan yang tidak konsisten juga membuat anak sulit menambah berat badan.

Solusi:

  • Buat jadwal makan yang teratur: 3 kali makan utama + 2 kali camilan.
  • Tambahkan makanan tinggi energi seperti telur, alpukat, keju, minyak zaitun, dan santan.
  • Hindari memberikan camilan atau minuman manis terlalu dekat dengan jam makan utama.

3. Gangguan Penyerapan Nutrisi (Malabsorpsi)

Malabsorpsi adalah kondisi di mana tubuh anak tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik, meskipun makannya cukup. Penyebab umum antara lain intoleransi laktosa, alergi makanan, celiac disease, atau gangguan pencernaan lainnya.

Tanda-tanda:

  • BAB berminyak atau sangat bau
  • Perut kembung dan buncit
  • Anak mudah kenyang

Solusi:

  • Konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Tes alergi makanan atau tes feses bila perlu.
  • Penyesuaian jenis makanan bisa sangat membantu.

4. Anak Sangat Aktif Tapi Asupan Tidak Seimbang

Anak yang aktif secara fisik membutuhkan lebih banyak energi. Jika asupan kalori tidak sebanding dengan aktivitasnya, maka berat badan bisa stagnan bahkan menurun. Ibarat mobil balap yang kehabisan bensin sebelum mencapai garis finish.

Solusi:

  • Tambahkan camilan sehat di antara waktu makan.
  • Gunakan bahan makanan padat kalori, seperti keju parut, susu full cream, dan daging cincang.
  • Jangan larang anak bermain, tapi pastikan asupan makan mencukupi.

5. Kondisi Medis atau Gangguan Tumbuh Kembang

Beberapa kondisi medis seperti hipertiroid, gangguan metabolisme, atau bahkan kondisi sosial-emosional seperti stres dan kecemasan bisa memengaruhi pertumbuhan anak.

Jika berat badan anak stagnan selama lebih dari 2 bulan berturut-turut, ini bisa mengarah pada gagal tumbuh (failure to thrive).

Solusi:

  • Pantau grafik pertumbuhan secara berkala.
  • Konsultasi ke dokter spesialis anak atau klinik tumbuh kembang.
  • Lakukan evaluasi menyeluruh, baik fisik maupun psikologis.

Kapan Harus Waspada dan Konsultasi ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter jika:

  • Berat badan anak stagnan lebih dari 2 bulan.
  • Berat badan turun atau jauh dari grafik pertumbuhan (KMS).
  • Tinggi badan juga ikut melambat pertumbuhannya.
  • Nafsu makan buruk dan anak terlihat sangat aktif tapi mudah lelah.
  • Anak terlihat pucat, sering sakit, atau tidak ceria.

Tips Menaikkan Berat Badan Anak Secara Aman

Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan di rumah:

  • Tambahkan lemak sehat (minyak kelapa, mentega, santan) ke makanan.
  • Hindari jus buah sebelum makan karena bisa membuat kenyang tanpa gizi cukup.
  • Ciptakan suasana makan yang menyenangkan dan tidak terburu-buru.
  • Biarkan anak makan sendiri jika mau, rasa percaya diri bisa meningkatkan nafsu makan.
  • Gunakan suplemen berat badan hanya atas saran dokter.

FAQ – Pertanyaan Umum tentang Berat Badan Anak

Q: Anak saya makan banyak tapi tetap kurus, kenapa?
A: Bisa jadi jenis makanannya kurang padat kalori atau ada gangguan penyerapan nutrisi. Evaluasi ke dokter sangat disarankan.

Q: Apa itu gagal tumbuh (failure to thrive)?
A: Kondisi ketika anak tidak bertambah berat dan tinggi badan sesuai grafik usia. Perlu evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

Q: Apakah susu penambah berat badan efektif?
A: Bisa membantu, tapi bukan solusi utama. Fokus utama tetap pada pola makan, kalori, dan kondisi medis yang mendasari.

Penutup

Smart Parents, berat badan anak yang stagnan bukan hanya soal makan sedikit atau tidak mau makan. Banyak faktor tersembunyi yang bisa menjadi penyebab, mulai dari infeksi ringan, pola makan tidak tepat, hingga kondisi medis tertentu.

Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin mudah penanganannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan memantau grafik tumbuh kembang anak secara rutin. Tim Omah Anak siap membantu Smart Parents memahami dan mengatasi setiap tantangan tumbuh kembang si kecil ❤️

Butuh Kosultasi Dokter Anak?

Segera datang ke Omah Vaksin untuk konsultasi langsung dengan dokter Dewi SpA

Blog Lain Untuk Anda: