Smart Parents, pernah nggak sih tengah malam harus bangun karena si kecil tiba-tiba menangis kencang? Padahal sudah disusui, sudah diganti popok, dan sudah digendong pun masih rewel. Sering kali kita berpikir, “Mungkin cuma ngantuk aja.” Tapi kenyataannya, ada banyak alasan lain kenapa bayi sering nangis malam hari — dan itu bukan hal sepele.
Artikel ini akan membahas 5 penyebab umum bayi menangis malam serta cara menanganinya secara bijak dan penuh kasih sayang.
1. Bayi Mengalami Growth Spurt (Lonjakan Pertumbuhan)
Salah satu alasan utama bayi sering terbangun dan menangis di malam hari adalah karena growth spurt, yaitu fase lonjakan pertumbuhan yang terjadi tiba-tiba. Pada saat ini, bayi membutuhkan lebih banyak energi dan sering merasa tidak nyaman.
Tanda-tanda growth spurt:
- Bayi sering lapar dan ingin menyusu lebih sering.
- Bayi tampak rewel atau lebih sulit ditenangkan.
- Pola tidur berubah, lebih sering terbangun di malam hari.
Growth spurt biasanya terjadi pada usia:
- 7–10 hari
- 3 minggu
- 6 minggu
- 3 bulan
- 6 bulan
2. Perut Tidak Nyaman: Kembung, Masuk Angin, atau Lapar
Tangisan bayi di malam hari juga bisa disebabkan oleh ketidaknyamanan pada perut. Ini bisa karena kembung, masuk angin, atau bahkan rasa lapar.
Penyebab umum:
- Menyusu sambil menangis (menelan udara terlalu banyak)
- Posisi menyusui yang salah
- Gas dalam perut belum keluar (belum disendawakan)
Solusi:
- Pastikan bayi disendawakan setelah menyusu.
- Pijat lembut perut bayi searah jarum jam.
- Gunakan teknik kangaroo care untuk menenangkan perut bayi.
3. Stimulasi Berlebihan Sebelum Tidur
Stimulasi yang berlebihan, seperti bermain terlalu aktif, suara gadget, atau lampu terang, bisa membuat bayi terlalu terjaga bahkan saat tubuhnya lelah. Ini menyebabkan bayi sulit tidur dan mudah rewel di malam hari.
Tips menenangkan stimulasi:
- Buat rutinitas tidur: mandi air hangat, pijat lembut, lalu menyusu.
- Matikan lampu terang 30 menit sebelum waktu tidur.
- Jauhkan layar gadget dari bayi.
4. Regresi Tidur (Sleep Regression)
Regresi tidur adalah kondisi di mana bayi yang sebelumnya tidur nyenyak tiba-tiba sering terbangun dan sulit tidur kembali. Ini sangat umum terjadi di usia 4 bulan, 8 bulan, dan 12 bulan.
Tanda-tanda regresi tidur:
- Tidur siang lebih pendek.
- Bangun lebih sering di malam hari.
- Rewel saat akan tidur atau saat bangun tidur.
Biasanya regresi tidur berlangsung selama 1–4 minggu. Sabar dan konsisten dengan rutinitas tidur adalah kunci.
5. Bayi Mengalami Separation Anxiety (Kecemasan Pisah)
Mulai usia 6 bulan ke atas, bayi mulai mengenali kehadiran dan ketidakhadiran orang tuanya. Ketika tidak melihat ibunya, bayi bisa merasa cemas dan menangis saat terbangun di malam hari karena merasa sendiri.
Cara mengatasi:
- Beri respons dengan suara lembut dari kejauhan sebelum langsung menggendong.
- Letakkan baju ibu yang beraroma khas di dekat tempat tidur bayi.
- Beri rutinitas tidur yang menenangkan dan konsisten.
Cara Menenangkan Bayi yang Sering Nangis Malam
Berikut beberapa tips praktis untuk menenangkan bayi di malam hari:
- Peluk dan dekap bayi dengan lembut. Sentuhan ibu sangat menenangkan.
- Gunakan white noise seperti suara kipas angin atau suara detak jantung.
- Susui atau beri dot jika bayi terlihat ingin mengisap.
- Gendong dengan ayunan perlahan.
- Ciptakan suasana tidur yang tenang dan gelap.
Kunci utamanya adalah konsistensi dan kesabaran. Setiap bayi unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda-beda.
Kapan Harus Waspada dan Konsultasi ke Dokter?
Tangisan malam biasanya normal. Tapi segera konsultasikan ke dokter jika:
- Bayi menangis terus-menerus selama lebih dari 3 jam tanpa henti.
- Suara tangis terdengar nyaring, melengking, atau berbeda dari biasanya.
- Bayi menunjukkan tanda demam, muntah, atau diare.
- Perut bayi terlihat kembung dan keras.
- Ada perubahan mendadak dalam nafsu makan atau perilaku.
FAQ – Pertanyaan Populer seputar Bayi Menangis Malam
Q: Kenapa bayi saya selalu menangis jam 2 pagi?
A: Ini bisa jadi karena fase growth spurt, rasa lapar, atau regresi tidur. Coba observasi dan buat catatan harian pola tidurnya.
Q: Apakah tangisan malam tanda bayi kolik?
A: Jika terjadi terus-menerus di waktu yang sama dan sulit ditenangkan, bisa jadi ya. Konsultasikan dengan dokter anak.
Q: Bayi saya rewel malam hari tapi tidak demam, apakah normal?
A: Selama bayi masih menyusu dengan baik, buang air normal, dan aktif, biasanya ini hanya fase perkembangan.
Q: Bayi saya hanya tenang jika digendong, normal nggak?
A: Normal, terutama saat mengalami separation anxiety. Namun tetap coba latih bayi untuk tenang di tempat tidurnya.
Penutup
Tangisan malam hari bukan hanya tentang ngantuk atau lapar, Smart Parents. Ada banyak faktor yang bisa memicu bayi menangis di malam hari, dari lonjakan pertumbuhan hingga kecemasan pisah. Mengenali penyebabnya adalah langkah awal yang penting agar kita bisa merespons dengan tepat dan penuh empati.
Jangan ragu untuk mencatat pola tangisan bayi dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada yang terasa tidak wajar. Ingat, bayi belum bisa bicara — tangisan mereka adalah bentuk komunikasi paling jujur.
Kalau butuh bantuan profesional, tim Omah Anak siap mendampingi Smart Parents dengan solusi terbaik untuk tumbuh kembang si kecil. ❤️

Butuh Kosultasi Dokter Anak?
Segera datang ke Omah Vaksin untuk konsultasi langsung dengan dokter Dewi SpA