Penyakit Infeksi Virus Japanese Encephalitis pada Anak: Kenali dan Cegah Sejak Dini

Mei 24, 2025

Penyakit JE pada Anak

Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis). Penyakit ini disebabkan oleh virus JE yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama nyamuk Culex yang berkembang biak di area persawahan, genangan air, dan lingkungan lembap.

Meskipun tidak semua infeksi JE menimbulkan gejala berat, sebagian kasus dapat berakibat fatal atau menyebabkan cacat neurologis permanen, terutama pada anak-anak.

Penyebab dan Penularan Japanese Encephalitis

Virus Japanese Encephalitis termasuk dalam keluarga flavivirus. Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus, biasanya setelah menggigit babi atau burung liar sebagai inang perantara.

Faktor risiko tinggi:

  • Tinggal di daerah endemis seperti Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Nusa Tenggara
  • Beraktivitas di luar ruangan pada malam hari
  • Lingkungan dengan banyak genangan air

Penyakit ini tidak menular langsung dari orang ke orang.

Gejala Japanese Encephalitis pada Anak

Sebagian besar infeksi JE tidak menunjukkan gejala, namun jika terjadi, masa inkubasinya sekitar 5–15 hari. Tanda awal menyerupai flu dan bisa berkembang menjadi kondisi serius.

Gejala ringan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Lemas

Gejala berat:

  • Demam tinggi mendadak
  • Kejang
  • Leher kaku
  • Penurunan kesadaran
  • Gangguan bicara dan gerak
  • Koma

Infeksi berat bisa menyebabkan kerusakan otak permanen, keterlambatan perkembangan, hingga kematian.

Diagnosis Japanese Encephalitis

Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan klinis dan tes laboratorium:

  • Pemeriksaan cairan otak (lumbal pungsi)
  • Tes serologi (IgM anti-JE dalam darah atau cairan serebrospinal)

Karena gejalanya menyerupai infeksi otak lainnya, pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan Japanese Encephalitis

Saat ini belum ada obat antivirus khusus untuk Japanese Encephalitis. Penanganan bersifat suportif untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi:

  • Perawatan intensif di rumah sakit
  • Obat penurun demam dan antikejang
  • Cairan infus
  • Pemantauan fungsi otak dan vital

Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang anak untuk pulih tanpa dampak permanen.

Pencegahan Japanese Encephalitis

Langkah utama pencegahan JE adalah dengan vaksinasi dan pengendalian lingkungan:

Vaksinasi

  • Vaksin JE dapat diberikan mulai usia 9 bulan
  • Booster dilakukan 1–2 tahun kemudian
  • Direkomendasikan untuk anak yang tinggal atau bepergian ke daerah endemis

Pencegahan gigitan nyamuk:

  • Gunakan kelambu saat tidur
  • Gunakan lotion antinyamuk atau pakaian tertutup
  • Hindari aktivitas luar rumah pada malam hari
  • Kurangi genangan air di sekitar rumah

Kesimpulan

Penyakit infeksi virus Japanese Encephalitis adalah ancaman serius bagi kesehatan anak, terutama di daerah endemis. Meskipun jarang, dampaknya bisa sangat berat. Oleh karena itu, vaksinasi dan perlindungan dari gigitan nyamuk adalah langkah pencegahan terbaik.

Segera konsultasikan ke dokter anak jika anak mengalami gejala mencurigakan atau jika Anda tinggal di daerah berisiko tinggi. Kunjungi omahanak.com untuk informasi lebih lanjut dan jadwal imunisasi terpercaya dari dokter spesialis anak.

Butuh Kosultasi Dokter Anak?

Segera datang ke Omah Vaksin untuk konsultasi langsung dengan dokter Dewi SpA

Blog Lain Untuk Anda: