Setiap tubuh manusia sebenarnya sudah memiliki pertahanan alami (sistem imun) yang bertugas melindungi tubuh dari berbagai ancaman penyakit. Sistem imun ini sudah dimiliki bahkan sejak mereka dilahirkan. Namun, terkadang terdapat jenis bakteri atau virus tertentu yang terlalu kuat, sehingga tubuh kesulitan mengenalinya dan melawannya. Inilah yang sering jadi penyebab munculnya penyakit serius pada anak. Oleh karena itu, imunisasi anak berperan penting untuk melawan hal ini.
Imunisasi bekerja seperti “latihan tempur” untuk sistem imun, agar tubuh bisa mengenali musuh sejak dini dan lebih siap jika suatu saat terpapar. Bisa dibilang, imunisasi adalah bentuk perlindungan awal yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Tapi tentu saja, imunisasi tidak bisa dilakukan sembarangan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum proses imunisasi diberikan agar prosesnya aman dan hasilnya maksimal.
Mengapa Persiapan Imunisasi Anak itu Penting?
Imunisasi anak adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang si kecil. Namun, efektivitas imunisasi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental anak saat menerima vaksin. Oleh karena itu, persiapan sebelum imunisasi tidak bisa dianggap sepele.
Dalam artikel ini, Omah Anak telah merangkum 7 hal penting yang wajib diperhatikan orang tua sebelum membawa anak imunisasi. Dengan persiapan yang matang, anak akan lebih nyaman, dan imunisasi pun diharapkan dapat berjalan lebih lancar.
1. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat

Anak yang sedang sakit sebaiknya tidak diberi imunisasi, terutama jika mengalami demam tinggi, muntah, diare, atau infeksi saluran pernapasan. Imunisasi tetap bisa diberikan jika mereka hanya mengalami gejala ringan, seperti batuk ringan atau pilek tanpa demam, tetapi harus tetap dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Kondisi tubuh yang prima akan membantu tubuh anak merespon vaksin dengan lebih baik serta meminimalkan efek samping.
2. Periksa Jadwal Imunisasi yang Tepat
Indonesia memiliki jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan Kemenkes RI. Jadwal ini disesuaikan dengan usia dan tahapan perkembangan anak. Beberapa vaksin diberikan dalam beberapa tahap atau dosis, sehingga penting bagi orang tua untuk tidak melewatkan waktu pemberian yang telah ditentukan. Jika imunisasi sebelumnya tertunda, konsultasikan dengan tenaga medis untuk melakukan “catch-up schedule” yang sesuai.
Kami juga telah merangkum beberapa informasi penting terkait vaksinasi anak, termasuk jadwal imunisasi berdasarkan usia di link ini.
3. Siapkan Buku KIA dan Catatan Kesehatan Anak
Selalu bawa Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) saat proses pemberian vaksin. Buku ini berfungsi sebagai catatan resmi imunisasi, serta informasi penting lainnya seperti berat badan, tinggi badan, dan status tumbuh kembang. Tenaga kesehatan akan mencatat vaksin yang diberikan, dan menggunakan informasi dari imunisasi sebelumnya sebagai acuan dalam menentukan vaksin selanjutnya.
4. Pastikan Anak Cukup Makan dan Istirahat

Anak yang cukup makan dan tidur akan lebih tenang dan kuat secara fisik saat melakukan imunisasi. Jangan bawa anak dalam keadaan lapar atau mengantuk berat karena hal ini bisa memicu rewel berlebihan. Untuk bayi yang masih menyusui, berikan ASI sebelum imunisasi agar ia merasa lebih nyaman. Jika memungkinkan, ajak mereka tidur cukup lebih awal pada malam sebelum imunisasi.
5. Bicarakan dengan Anak Sebelum Imunisasi
Untuk anak di atas usia 2 tahun, orang tua sebaiknya mulai melibatkan mereka dalam proses imunisasi. Jelaskan bahwa imunisasi adalah “suntikan kecil” yang membantu tubuh agar tidak mudah sakit. Gunakan kata-kata positif dan sederhana, dan hindari ucapan menakut-nakuti seperti “nanti disuntik biar kapok”. Anak yang dipersiapkan secara mental akan lebih kooperatif dan tidak merasa trauma dengan proses imunisasi.
6. Bawa Mainan atau Barang Kesayangan Anak

Mainan favorit, boneka, atau selimut kesayangan bisa membantu menenangkan anak sebelum dan sesudah imunisasi. Beberapa anak merasa lebih aman saat memegang benda yang familiar saat menghadapi situasi baru. Anda juga bisa mengalihkan perhatian mereka saat proses imunisasi dengan menyanyikan lagu, menunjukkan video pendek, atau bahkan sekadar membacakan cerita.
7. Pahami Reaksi Pasca Imunisasi
Beberapa efek samping ringan pasca imunisasi adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Reaksi seperti demam ringan, kemerahan atau bengkak di area suntikan, atau rewel atau mengantuk biasanya akan hilang dalam 1–2 hari. Sediakan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dosis usia dan rekomendasi dokter jika diperlukan. kompres hangat di area bekas suntikan, dan berikan cairan atau ASI lebih banyak dari biasanya.
Persiapan Imunisasi = Perlindungan yang Lebih Baik
Imunisasi bukan hanya tentang suntikan, tetapi juga soal komitmen orang tua untuk melindungi masa depan kesehatan anak. Dengan memperhatikan ketujuh hal di atas, anda membantu menciptakan pengalaman imunisasi yang lebih aman, nyaman, dan bermanfaat jangka panjang.
Untuk info parenting, jadwal imunisasi terbaru, dan tips kesehatan lainnya, anda dapat membaca berbagai artikel informatif lainnya disini.